Cara Mengalokasikan Gaji Bulanan Walaupun Hanya Bergaji UMR
Bingung baru pertengahan bulan gaji sudah habis aja? Berikut ada tips singkat dalam mengatur keuangan dengan tepat walaupun hanya bergaji UMR
Cara Mengalokasikan Gaji Bulanan – Mendapatkan gaji adalah salah satu hak yang harus diberikan oleh perusahaan sebagai salah satu bentuk apresiasi untuk kita. Tetapi selain dalam bentuk gaji masih ada beberapa hak yang diberikan kepada kita diantaranya adalah komisi, Jaminan kesehatan, jaminan kesejahteraan dan masing banyak lagi tergantung dengan kebijakan yang ditetapkan tiap perusahaan. Gaji yang diterima oleh tiap karyawan pun beragam menyesuaikan dengan jabatan atau pekerjaannya.
Cara Mengalokasikan Gaji Bulanan
Keresahan yang banyak dialami oleh banyak orang di Indonesia adalah seberapa banyak gaji yang diterima setiap bulan tetap saja merasa tidak cukup untuk mempengaruhi kebutuhan dan gaya hidup. Bahkan ada yang baru pertengahan bulan gajinya sudah mulai habis. Penyebabnya adalah masih banyak orang yang belum sadar akan pentingnya mengatur keuangan tepat.
Hal yang sering terjadi adalah tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Mereka sering terjebak dalam keinginan gaya hidup yang sebenarnya tidak diperlukan dan hanya mengikuti trend yang sedang ada tanpa memperkirakan apakah trend tersebut mempunyai manfaat jangka panjang atau hanya dirasakan sesaat.
Kesalahan berikutnya adalah tidak bisa mengkontrol pengeluaran sendiri karena belum terbiasa untuk mencatat setiap transaksi yang dilakukan. Dengan mencatat setiap transaksi, memberikan dampak yang luar biasa untuk kondisi keuangan minimal dalam satu bulan. Sudah tidak ada lagi di akhir bulan kita berhemat karena persediaan uang yang kita miliki menipis.
Nah, menurut Prita Hapsari Ghozie selaku CEO & Co-Founder Zap Finance berbagi tips cara mengalokasikan gaji bulanan. Untuk yang memiliki gaji yang standar UMP tetap bisa menerapkan tips mengalokasikan penghasilan ala Prita Hapsari Ghozie yang terbagi menjadi 3 kategori antara lain:
- Living
Living adalah alokasi yang harus kita keluarkan untuk kebutuhan sehari-hari. Batas maksimal pengeluaran yang masuk dalam katergori living 50% dari penghasilan yang kita dapatkan setiap bulannya. Alasan maksimal 50% adalah living membiayai keperluan yang sifatnya rutin, penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh pengeluaran living antara lain adalah bayar cicilan, biaya hidup, zakat, transportasi, skincare rutin.
- Saving
Saving adalah kategori alokasi dana ini yang diperuntukan untuk jangka panjang. Batas alokasinya adalah 30% dari penghasilan kita. Penting bagi kita menyisihkan sedikit penghasilan untuk dana darurat, berinvestasi, dan nabung untuk berbagai tujuan misalnya nabung untuk liburan atau nabung untuk membeli sesuatu yang nominalnya besar. Banyak yang lupa untuk menyediakan dana darutan karena masih banyak yang berfikir dana darurat digabungkan dengan kebutuhkan sehari-hari. Berinvestasi pun banyak macamnya tidak hanya menyimpan uang di bank namun saat ini ada beberapa tawaran investasi yang dibisa kita coba salahsatunya dengan menabung emas, saham, reksadana dan masih banyak lagi.
- Playing
Nah setelah kita menyisihkan beberapa persen untuk kebutuhan saat ini dan jangka panjang, kita perlu untuk menghargai diri kita yang sudah bekerja selama 1 bulan. Dalam kategori playing sisanya 20% kita gunakan untuk mengupgrade dan memanjakan diri kita. Contohnya adalah Belanja, nonton, jalan-jalan, bahkan perawatan.
Alokasi diatas dapat kamu terapkan untuk membantu mengelola keuangan walaupun gaji UMP. Satu kunci keberhasilan dari alokasi keuangan tadi adalah belajar untuk disiplin terhadap diri sendiri. Jika kamu sudah menerapkan displin maka kondisi keuangan kamu diakhir bulan tidak akan menipis.
Ingin bekerja di Yogyakarta? Yuk lihat info loker Jogja terbaru di LokerJogja.ID